Suara berita informasi.
Bogor Kab – Kades Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, banyak menuai kritik setelah memberikan respon yang dinilai arogan terhadap video kiriman awak media. Video tersebut menampilkan Ketua RW 06, Apen, yang mengungkapkan minimnya perhatian pemerintah terhadap korban longsor di Kampung Pangarakan.( Rabu, 19/3/25 )
Diketahui, rumah milik M. Harop mengalami kerusakan parah akibat longsor, namun hingga kini belum mendapat bantuan dari pemerintah setempat maupun Pemkab Bogor. Warga khawatir akan terjadi longsor susulan, sementara korban telah diungsikan ke tempat lebih aman karena masih mengalami trauma.
Keluhan Warga yang Belum Ditanggapi Serius
Apen, Ketua RW 06, Kampung Pangarakan,bersama warga setempat berinisiatif membantu perbaikan rumah korban secara gotong royong. Namun, mereka berharap ada tindakan nyata dari pemerintah desa, kecamatan, serta dinas terkait seperti DPKPP dan BPBD Kabupaten Bogor,
“Saya sangat prihatin melihat kondisi korban yang hanya menggunakan terpal yang sudah robek. Kami sudah melaporkan kejadian ini, namun hingga kini belum ada respons,” ungkap Apen.
Beberapa warga juga mengungkapkan keresahan mereka atas lambatnya bantuan, Waktu itu Sekdes Srogol sempat meminta warga bersabar, namun dengan kondisi cuaca yang tidak menentu dan rumah yang semakin membahayakan, warga berharap ada langkah cepat dari pemerintah setempat dan juga Pemkab Kabupaten Bogor.
Disayangkan Awak media, Respon Kepala Desa Srogol,Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang Menuai Kritik
Saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Minggu (16/03/25), Dede PSU dari dinas terkait Kabupaten Bogor menyarankan untuk berkoordinasi dengan BPBD. Namun, ketika awak media mencoba meminta klarifikasi dari Kepala Desa Srogol pada pukul 17:32 WIB, ia justru menanggapi dengan nada tidak sopan dan terkesan arogan,
“Aing tadi oge ka ditu” (saya tadi juga ke sana), ucapnya, sebelum bertanya kapan video itu diambil. Saat dijelaskan bahwa video direkam saat kejadian, ia kembali menanggapi dengan ucapan yang dianggap tidak pantas: “Hayang naon sia?” (mau apa kamu?).
Sikap tersebut langsung menuai kritik dari ketua umum Aliansi Insan Pers Bogor Raya ( AIPBR) Aliv Simanjuntak,”Seharusnya, seorang kepala desa bisa bersikap profesional dan bijak dalam menanggapi berita, bukan merespons dengan emosi atau nada meremehkan kepada awak media,sebab wartawan menyampaikan informasi itu gunanya untuk kepentingan umum yang berkaitan langsung dengan warga masyarakat Kades itu sendiri, tentu hal ini menjadi Pentingnya Sikap Bijak dari seorang Pemimpin yang berhadapan dengan wartawan, ujar Aliv simanjuntak yang juga mantan aktifis 98 tersebut,
Aliv menambahkan,sosok Kepala Desa memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga komunikasi dengan masyarakat dan media. Jika ada informasi yang kurang akurat atau tidak sesuai, seharusnya bisa diklarifikasi dengan santun dan berbasis fakta sambungnya,
Pendekatan yang tenang dan berbasis fakta akan membantu menjaga reputasi kepala desa itu sendiri serta membangun kepercayaan masyarakat. Sikap arogan justru sebaliknya dapat memperburuk situasi dan menambah keresahan warga yang sudah terdampak bencana.
Hingga berita ini diturunkan, warga Kampung Pangarakan masih menunggu kepastian bantuan dari pemerintah daerah. Mereka berharap tindakan nyata segera dilakukan untuk memastikan keselamatan korban dan mencegah dampak lebih lanjut dari bencana longsor.( AL)