CIBINONG – Suaraberitainpormasi – Masa jabatan 55 anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024 akan berakhir pada Senin (26/8/2024).
Para anggota DPRD Kabupaten Bogor periode 2024-2029 akan dilantik pada Selasa (27/8/2024).
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan ada banyak gebrakan yang dilakukan oleh dewan (DPRD-Red) dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Bogor selama 5 tahun terakhir.
“DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024 menghadapi tantangan yang hebat. Namun kita banyak melakukan gebrakan,” kata Rudy dalam wawancara podcast dengan Warta Kota beberapa waktu lalu.
Tantangan pertama yang dihadapi DPRD Kabupaten Bogor adalah adanya banjir bandang di Bogor Timur dan tanah longsor di Bogor Barat pada malam tahun baru 1 Januari 2020.
“Dampak dari bencana ini masih dirasakan hingga tahun ini dimana kita masih menyisihkan alokasi anggaran untuk membangun hunian tetap (huntap) bagi korban bencana alam di Bogor Barat. Kami berharap program pembangunan huntap ini tuntas tahun ini,” ujarnya.
Setelah bencana alam, lanjut Rudy, kita diterpa pandemi Covid-19 yang tidak hanya terjadi di Kabupaten Bogor tetapi juga di seluruh Indonesia dan dunia.
“Covid melanda dunia tahun 2020-2022. Selama dua tahun, ruang gerak kita terbatas karena ada pembatasan untuk silaturahmi tatap muka,” ungkapnya
Saat pandemi Covid mereda pada 2022, Kabupaten Bogor kembali mendapat ujian saat Bupati Ade Yasin berurusan dengan hukum di KPK.
Hal ini membuat Wakil Bupati Iwan Setiawan naik menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Bogor lalu menjadi Bupati Bogor definitif.
“Lalu pada akhir 2023, saat jabatan Bupati Bogor dan Wakil Bupati Bogor periode 2018-2023 berakhir, kita dipimpin oleh Pj. Bupati Bogor,” imbuhnya.
Wakil Sekjen Partai Gerindra ini menegaskan berbagai tantangan yang begitu hebat ini dihadapi bersama-sama oleh pemerintah daerah Kabupaten Bogor bersama DPRD.
“Kita berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bogor ditengah segala keterbatasan ini,” ungkap Rudy.
“Alhamdulilah, dalam waktu lima tahun kita bisa memberikan pelayanan maksimal bagi warga Kabupaten Bogor,” tambahnya.
Dia mengambil contoh dari sisi kesehatan, Pemkab Bogor bisa membangun rumah sakit di wilayah Parung, walaupun saat ini statusnya masih klinik.
Lalu dari sisi pembangunan, Pemkab Bogor bisa membangun jalan tembus dari Sentul ke Kandangroda, Pakansari dan Jalan Tegar Beriman.
“Jalannya bagus dengan pedestrian yang lebar. Kita masih berupaya membangun Kabupaten Bogor untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” papar Rudy.
Di bidang infrastruktur, Pemkab Bogor melakukan beberapa percepatan pembangunan infrastruktur.
DPRD menyetujui bantuan keuangan infrastuktur desa atau yang dikenal dengan sebutan Samisade (Satu Miliar Satu Desa).
“Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan, 416 desa, 19 kelurahan. Secara administratif, luas Kabupaten Bogor setara dengan luas beberapa provinsi di Indonesia dengan penduduk hampir 6 juta jiwa. Maka bicara pembangunan infrastruktur, kita berangkatnya membangun desa,” ungkap Rudy.
Dengan anggaran Rp 1 miliar 1 desa dari APBD Kabupaten Bogor, maka jalan-jalan desa cepat terbangun.
Sementara di bidang pendidikan, DPRD mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) Pondok Pesantren dan beberapa perda lain terkait pendidikan.
Dalam hal pendidikan, Pemkab Bogor pun terus bertransformasi dengan mengejar kualitas pendidikan.
“Kita melakukan percepatan fasilitas pendidikan, khususnya ruang kelas. Walaupun belum 100 persen, Pemkab Bogor sudah membangun ribuan ruang kelas,” imbuhnya.
Rudy berharap, masyarakat Kabupaten Bogor mendapatkan pendidikan yang layak dan setara tanpa diskriminasi.
“Investasi terbaik hari ini bukan beli rumah, tabungan atau deposito, tetapi investasi sumber daya manusia. Makanya kita harus mempunyai sistem pendidikan yang mumpuni di Kabupaten Bogor,” bebernya.
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi dan neraca keuangan Kabupaten Bogor juga tumbuh 10 persen setiap tahun selama periode 2019-2024.
“Kenapa ini bisa terjadi? Karena DPRD bersama pemerintah Kabupaten Bogor dan masyarakat menghadapi berbagai tantangan itu secara bersama-sama. Alhasil, kita mampu melewati berbagai ujian dan tantangan tanpa harus mengorbankan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, saat ditemui di Cibinong, Senin (19/8/2024).
Pada ujung masa jabatan sebagai Ketua DPRD Kabupaten Bogor periode 2019-2024, Rudy meminta maaf atas berbagai kesalahan dan kekurangan selama menjabat.
“Saya Rudy Susmanto, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, mewakili 55 anggota DPRD memohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Dalam mewakili masyarakat Kabupaten Bogor, kata Rudy, kami tidak bisa membahagiakan semua orang. Ada beberapa kepentingan yang terakomodir dan ada juga yang tidak terakomodir.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya, tetapi tugas-tugas yang belum selesai akan kami lanjutkan kembali bersama rekan-rekan anggota DPRD periode 2024-2029. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dan kerjakan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” tandasnya.( Red )